Mengenal Inner Child: Cara Berdamai dengan Luka Lama

Inner Child, gue inget banget, pertama kali denger istilah inner child, gue pikir itu semacam jargon psikologi yang cuma dipake di seminar atau Instagram healing-healing. Tapi setelah lewat satu masa di hidup gue yang rasanya berat banget—gue baru ngerti, oh, ini toh maksudnya.
Ternyata banyak dari kita jalanin hidup dengan luka yang gak keliatan. Luka waktu kecil. Yang gak selesai. Yang gak pernah kita obrolin. Dan yang tanpa sadar… jadi pola hidup kita sekarang.
Article Contents
- 1 Pertama Kali Gue Nyadar Kalau Ada “Anak Kecil” di Dalam Diri
- 2 Inner Child Itu Apa Sih?
- 3 Ciri-Ciri Inner Child Lo Masih Terluka
- 4 Cerita: Gue dan Anak Kecil di Dalam Diri Gue
- 5 Cara Menyembuhkan Inner Child Versi Gue (Step by Step)
- 6 Manfaat Saat Inner Child Mulai Pulih
- 7 Inner Child Bukan untuk Disalahkan, Tapi Dirangkul
- 8 Penutup: Pelan-Pelan, Lo Bisa Pulih
- 9 Author
Pertama Kali Gue Nyadar Kalau Ada “Anak Kecil” di Dalam Diri
Waktu itu gue lagi konflik berat sama pasangan. Masalah sepele sebenernya, cuma karena dia gak balas chat gue selama dua jam. Tapi reaksi gue… lebay banget. Panik. Marah. Ngerasa ditinggalin. Kayak dicuekin dunia.
Setelah ngobrol sama konselor, dia bilang:
“Mungkin itu bukan cuma tentang dia. Tapi tentang kamu yang dulu… yang pernah ditinggalin dan gak dimengerti.”
BOOM. Gue bengong.
Dia ngajak gue connect sama “anak kecil” dalam diri gue. Yang dulu pernah merasa gak dianggap. Yang pengen didengar. Yang butuh pelukan.
Dan dari situ, perjalanan gue kenal inner child dimulai.
Inner Child Itu Apa Sih?
Gampangnya gini:
Inner child adalah bagian dalam diri lo yang menyimpan semua emosi, kenangan, dan pengalaman lo waktu kecil—baik yang manis maupun yang sakit.
Bayangin aja kayak lo punya versi mini dari diri lo umur 5, 7, atau 10 tahun… yang masih hidup dalam hati lo.
Dia gak hilang. Cuma sering dilupain.
Dan dia bisa muncul dalam bentuk:
Overreaksi terhadap hal sepele
Sulit percaya orang
Ngerasa gak layak dicintai
Takut gagal terus
Atau malah jadi people pleaser kronis
Yup, itu semua bisa jadi tanda inner child lo lagi nangis di dalam.
Ciri-Ciri Inner Child Lo Masih Terluka
Berdasarkan pengalaman gue dan curhatan temen-temen, ini beberapa tanda yang sering muncul:
Lo cepet tersinggung atau defensif.
Mungkin karena dulu sering disalahin tanpa diberi kesempatan ngomong.Lo susah bilang ‘tidak’.
Bisa jadi lo dulu cuma dicintai kalau nurut. Jadi lo belajar: menolak = ditolak.Lo perfeksionis berlebihan.
Mungkin karena dulu cuma dipuji saat punya nilai bagus. Jadi validasi diri tergantung pencapaian.Lo takut ditinggalin.
Karena pernah ngerasa sendirian waktu kecil, dan gak ada yang dampingi.Lo ngerasa gak cukup, bahkan saat udah berusaha keras.
Karena dulu, cinta mungkin datang dengan syarat.
Dan ini bukan salah lo, ya. Tapi kalau gak disadari, luka-luka ini bisa terus kebawa dan nyabotase kebahagiaan lo sendiri.
Cerita: Gue dan Anak Kecil di Dalam Diri Gue
Gue pernah duduk sendirian di kamar, nulis jurnal sambil dengerin musik instrumental.
Gue tutup mata dan ngebayangin diri gue umur 7 tahun. Dia lagi duduk di lantai, megang mainan yang rusak, dan matanya sayu banget. Kayak nunggu seseorang datang.
Gue dudukin diri gue dewasa di sebelah dia.
Gue bilang: “Maaf ya, selama ini gue sibuk banget jadi dewasa sampai gak denger kamu nangis.”
Dia gak jawab. Tapi ekspresinya berubah.
Itu bukan teknik ajaib. Tapi buat gue pribadi, itu momen yang bikin hati gue rontok… dan mulai pelan-pelan pulih.
Cara Menyembuhkan Inner Child Versi Gue (Step by Step)
1. Sadari Kalau Dia Ada
Awalnya mungkin lo denial. Tapi mulai aja dengan jujur: “Ya, gue pernah ngerasa sakit waktu kecil. Dan itu belum selesai.”
Mulai dari kesadaran. Tanpa harus menyalahkan siapa-siapa.
2. Tulis Surat Buat Diri Kecil Lo
Ini latihan yang ngebuka banget. Tulis:
Hal-hal yang dulu pengen lo denger
Pelukan yang gak pernah lo dapet
Apresiasi yang dulu gak ada
Contoh:
“Hai kamu yang dulu suka nangis diam-diam. Kamu gak salah. Kamu berhak marah. Sekarang aku ada buat kamu.”
Keliatan cheesy? Emang. Tapi efeknya luar biasa, dikutip dari laman resmi Hallosehat.
3. Bikin Aktivitas yang Menyenangkan Buat Dia
Apa yang lo suka waktu kecil?
Mewarnai?
Nonton kartun?
Main Lego?
Baca komik?
Lakuin itu. Beneran.
Inner child lo gak butuh banyak hal. Cuma pengen lo hadir, walau sebentar.
4. Berhenti Jadi Keras Kepala & Terlalu Keras Sama Diri Sendiri
Self-talk itu penting.
Kalau tiap hari lo maki diri sendiri karena “bodoh, telat, gak produktif”… bayangin lo ngomong kayak gitu ke anak kecil.
Mereka bakal ciut.
Ganti dengan:
“Gue belum bisa, tapi gue belajar.”
“Hari ini cukup, walau gak sempurna.”
“Gue gak harus selalu kuat.”
5. Terapi atau Konseling? Worth It.
Kalau bisa, ketemu sama profesional yang paham soal inner child.
Gue dulu pikir terapi tuh buat orang yang “rusak”—tapi ternyata, itu buat orang yang pengen sembuh.
Gue belajar banyak banget soal diri sendiri lewat sesi itu.
Manfaat Saat Inner Child Mulai Pulih
Gue bisa bilang ini karena udah gue alamin sendiri:
✔️ Lebih sabar sama diri sendiri
✔️ Gak gampang emosi atau kepancing
✔️ Gak lagi overthinking hubungan
✔️ Bisa bilang “nggak” tanpa rasa bersalah
✔️ Hidup terasa lebih… ringan
Healing itu proses. Tapi bukan proses yang sia-sia.
Inner Child Bukan untuk Disalahkan, Tapi Dirangkul
Kadang lo mungkin ngerasa aneh:
“Kenapa sih gue gampang banget cemas?”
“Kenapa ya gue takut banget gagal?”
Mungkin jawabannya bukan di masa depan. Tapi di masa lalu.
Dan mungkin yang lo butuh bukan solusi, tapi pelukan.
Penutup: Pelan-Pelan, Lo Bisa Pulih
Inner child bukan sekadar konsep.
Dia bagian dari lo. Yang pernah terluka. Tapi juga punya potensi untuk bahagia.
Menyembuhkannya bukan tentang jadi sempurna. Tapi tentang jadi lebih utuh.
Dan perjalanan itu gak instan. Tapi sepadan.
Kalau hari ini lo baca ini dan ngerasa tersentuh, mungkin itu tanda kalau inner child lo lagi ngajak ngobrol. Jangan cuekin. Dia udah nunggu dari lama.
Baca Juga Artikel dari: Keuangan Digital: Gagal Investasi Bisa Ngatur Duit Lewat HP
Baca Juga Konten dengan Artikel Terkait Tentang: Health