Granit Xhaka: Gelandang Bertahan yang Tak Tergantikan di Lapangan
Granit Xhaka adalah salah satu gelandang paling dikenal dalam dunia sepak bola internasional. Pemain asal Swiss ini telah mengukir namanya di beberapa liga terkemuka Eropa, termasuk Bundesliga dan Premier League, dengan performa yang konsisten dan gaya permainan yang khas. Sebagai kapten tim nasional Swiss dan pemain andalan klub-klub besar seperti Borussia Mönchengladbach dan Arsenal, Xhaka telah membuktikan dirinya sebagai salah satu gelandang tengah terbaik di generasinya. Artikel ini akan membahas perjalanan karir Granit Xhaka, dari awal karirnya hingga menjadi pemain kunci di kancah sepak bola dunia.
Article Contents
Awal Kehidupan dan Karir Granit Xhaka
Granit Xhaka lahir pada 27 September 1992 di Basel, Swiss, dari keluarga imigran Kosovo-Albania. Sejak kecil, Xhaka sudah menunjukkan bakat luar biasa dalam sepak bola. Bersama kakaknya, Taulant Xhaka, yang juga menjadi pemain sepak bola profesional, Granit memulai karir sepak bolanya di akademi FC Basel. Di sini, bakatnya terasah dengan baik dan ia dengan cepat naik ke tim utama fiatogel.
Debut Xhaka untuk tim utama Basel terjadi pada tahun 2010 ketika ia baru berusia 17 tahun. Meskipun masih muda, ia segera menunjukkan kemampuan luar biasa dalam mengendalikan permainan dari lini tengah. Gaya permainannya yang tenang, kemampuan passing yang akurat, dan visi bermain yang tajam membuatnya cepat dikenal sebagai salah satu prospek paling menjanjikan di sepak bola Swiss.
Selama di Basel, Xhaka memenangkan dua gelar Swiss Super League berturut-turut dan menjadi bagian integral dari tim yang mendominasi liga domestik. Performanya yang impresif di liga Swiss menarik perhatian klub-klub besar di Eropa, dan pada tahun 2012, ia bergabung dengan Borussia Mönchengladbach di Bundesliga Jerman.
Karir di Borussia Mönchengladbach
Pindah ke Borussia Mönchengladbach pada usia 19 tahun adalah langkah besar dalam karir Xhaka. Di klub Jerman ini, ia mendapatkan kesempatan untuk bermain di salah satu liga paling kompetitif di dunia, yang membantunya berkembang sebagai pemain. Meski awalnya ia mengalami masa adaptasi yang sulit, Xhaka dengan cepat menunjukkan kemampuannya dan menjadi salah satu pemain kunci di lini tengah Mönchengladbach.
Selama empat tahun bermain di Bundesliga, Granit Xhaka dikenal karena kekuatan fisiknya, kemampuan bertahan yang solid, dan kepemimpinannya di lapangan. Dia memiliki kemampuan untuk membaca permainan dengan baik, mengatur tempo, dan sering kali menjadi penghubung antara lini belakang dan lini depan. Selain itu, Xhaka juga dikenal dengan tendangan jarak jauhnya yang kuat, yang kerap kali membuahkan gol-gol spektakuler.
Pada musim 2015/2016, Xhaka menjadi kapten Borussia Mönchengladbach, sebuah pencapaian yang menunjukkan betapa pentingnya peran Xhaka dalam tim. Di bawah kepemimpinannya, Mönchengladbach mampu finis di posisi empat besar Bundesliga dan mendapatkan tiket ke Liga Champions UEFA. Performa konsisten Xhaka di Bundesliga dan di kompetisi Eropa membuat banyak klub besar mulai meliriknya, termasuk Arsenal dari Premier League.
Karir di Arsenal dan Premier League
Pada musim panas 2016, Arsenal memutuskan untuk merekrut Granit Xhaka dengan nilai transfer yang cukup besar, menjadikannya salah satu rekrutan termahal dalam sejarah klub pada saat itu. Kehadiran Xhaka di Arsenal diharapkan bisa memberikan stabilitas dan kekuatan di lini tengah, sebuah area yang telah lama dianggap sebagai kelemahan oleh para penggemar dan pengamat sepak bola.
Granit Xhaka memulai debutnya untuk Arsenal pada Agustus 2016 dan segera menjadi bagian penting dari tim utama. Dengan gaya bermain yang agresif namun cerdas, ia cepat mendapatkan tempat di hati para penggemar Arsenal. Meski demikian, karir Xhaka di Arsenal tidak selalu berjalan mulus. Ia sering mendapat kritik karena gaya permainannya yang terkadang terlalu keras dan berisiko, yang mengakibatkan beberapa kartu merah selama karirnya di Premier League.
Namun, terlepas dari kritik yang ada, Xhaka terus menunjukkan komitmennya dan kemampuan teknisnya di lapangan. Ia dikenal dengan umpan-umpannya yang akurat, kemampuan untuk memecah serangan lawan, dan tendangan jarak jauhnya yang sering kali menciptakan peluang gol. Xhaka juga memiliki peran penting dalam membantu Arsenal memenangkan beberapa gelar, termasuk Piala FA dan Community Shield.
Pada 2019, Xhaka ditunjuk sebagai kapten Arsenal, menunjukkan betapa besarnya kepercayaan yang diberikan klub kepadanya. Namun, masa kepemimpinannya sempat mengalami kontroversi ketika ia berselisih dengan para penggemar Arsenal setelah insiden di salah satu pertandingan Premier League. Meski demikian, Xhaka mampu bangkit dari situasi sulit ini dan terus memberikan kontribusi positif bagi tim.
Peran di Tim Nasional Swiss
Selain karir klubnya yang sukses, Granit Xhaka juga merupakan pemain kunci di tim nasional Swiss. Ia melakukan debut untuk tim nasional senior Swiss pada tahun 2011, dan sejak saat itu menjadi andalan di lini tengah. Xhaka telah mewakili Swiss di berbagai turnamen internasional, termasuk Piala Dunia FIFA dan Kejuaraan Eropa (UEFA Euro).
Sebagai kapten tim nasional Swiss, Xhaka memimpin timnya dengan karisma dan determinasi tinggi. Salah satu momen paling berkesan dalam karir internasionalnya adalah ketika ia memimpin Swiss ke perempat final UEFA Euro 2020. Dalam turnamen tersebut, Swiss secara mengejutkan mengalahkan Prancis, juara dunia saat itu, dalam adu penalti di babak 16 besar, dengan Xhaka memainkan peran penting dalam kemenangan tersebut.
Granit Xhaka dikenal dengan semangat juangnya yang tinggi ketika bermain untuk tim nasional. Ia selalu memberikan segalanya di lapangan, menunjukkan kecintaan dan dedikasinya terhadap negara. Kepemimpinannya di lapangan sering kali menjadi inspirasi bagi rekan-rekan setimnya, dan ia dihormati oleh penggemar sepak bola di Swiss dan di seluruh dunia.
Gaya Bermain dan Kontribusi di Lapangan
Granit Xhaka adalah gelandang yang memiliki gaya bermain yang unik dan efektif. Ia dikenal dengan visinya yang tajam, kemampuan passing yang luar biasa, dan tendangan jarak jauh yang mematikan. Sebagai seorang gelandang bertahan, Xhaka memiliki kemampuan untuk memutus serangan lawan dan mengatur tempo permainan, membuatnya menjadi pemain yang sangat berharga di lini tengah.
Salah satu kekuatan utama Xhaka adalah kemampuannya untuk bermain dengan tenang di bawah tekanan. Ia memiliki kemampuan untuk membuat keputusan cepat dan tepat, yang sering kali menjadi kunci dalam situasi-situasi sulit di pertandingan. Selain itu, Xhaka juga memiliki kemampuan untuk mengirim umpan-umpan panjang yang akurat, membuka ruang bagi rekan setimnya untuk menciptakan peluang gol.
Meskipun dikenal dengan permainannya yang keras, Xhaka juga memiliki sisi teknis yang kuat. Ia mampu mengontrol bola dengan baik, menjaga penguasaan bola, dan memainkan peran penting dalam transisi dari bertahan ke menyerang. Kombinasi antara kekuatan fisik dan teknik yang baik membuat Xhaka menjadi gelandang yang komplet dan sulit untuk digantikan.
Masa Depan dan Pengaruh Granit Xhaka
Dengan segala pencapaian yang telah diraih, Granit Xhaka masih memiliki banyak hal yang bisa diberikan dalam dunia sepak bola. Meskipun usianya kini memasuki akhir 20-an, Xhaka tetap menunjukkan performa yang konsisten dan merupakan salah satu pemain kunci di klub maupun tim nasionalnya. Masa depannya di Arsenal dan tim nasional Swiss terlihat cerah, dan ia masih bisa menjadi pengaruh besar di lapangan selama beberapa tahun ke depan.
Sebagai seorang pemimpin di lapangan, Granit Xhaka juga memiliki peran penting dalam menginspirasi generasi pemain muda. Pengalamannya di liga-liga top Eropa dan di kompetisi internasional memberikan wawasan berharga yang bisa ia bagikan kepada pemain-pemain muda di sekitarnya. Xhaka juga telah menunjukkan bahwa dengan kerja keras dan dedikasi, seseorang bisa bangkit dari situasi sulit dan terus memberikan yang terbaik dalam karirnya.
Kesimpulan
Granit Xhaka adalah sosok yang tidak hanya dikenal karena kehebatannya di lapangan, tetapi juga karena ketangguhan mental dan kepemimpinannya. Karirnya yang panjang dan sukses di berbagai liga top Eropa serta di kancah internasional membuktikan bahwa ia adalah salah satu gelandang terbaik di generasinya. Dengan kemampuan teknis yang luar biasa, visi bermain yang tajam, dan determinasi tinggi, Xhaka telah menjadi pilar kekuatan bagi klub dan tim nasionalnya.
Ke depan, Granit Xhaka masih memiliki banyak potensi untuk terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan dalam dunia sepak bola. Dengan pengalaman dan kepemimpinannya, ia dapat menjadi inspirasi bagi pemain-pemain muda dan terus memberikan pengaruh positif di lapangan. Bagi penggemar sepak bola di seluruh dunia, Xhaka adalah contoh nyata dari seorang pemain yang selalu berjuang untuk memberikan yang terbaik, baik untuk timnya maupun untuk dirinya sendiri.
Baca juga artikel menarik lainnya tentang Anjing Pomeranian: Pesona Si Kecil dengan Kepribadian Besar disini